Minggu, 09 November 2014

Nasehat ke 4, Keutamaan Abu Bakar RA dan Umar RA

Nabi SAW bertanya kepada Malaikat Jibril, “Sifatkanlah kepadaku tentang kebaikan Umar?” Jibril berkata, “Andai lautan menjadi tinta dan pohon-pohon menjadi pena (untuk menuliskannya), maka aku tidak akan mampu menghitungnya.” Kemudian Nabi SAW bertanya lagi, “Sekarang sifatkanlah kebaikan Abu Bakar!!” Jibril berkata, “Umar adalah salah satu kebaikan dari beberapa kebaikan Abu Bakar!!”   

Mayoritas para ulama berpendapat, bahwa dari sekian banyak sahabat (jumlahnya lebih dari seratus ribu), dua orang sahabat yang juga mertua Nabi SAW, Abu Bakar ash Shiddiq RA dan Umar bin Khaththab RA, adalah yang terbaik dan paling utama. Suri tauladan yang pertama dan utama tentulah Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an, tetapi siapapun tidak ada yang akan bisa menyamai beliau, baik dari kalangan manusia, jin, bahkan para malaikat muqarrabin sekalipun. Meneladani perilaku dan akhlak para sahabat Nabi SAW, yang mendapat pengajaran dan bimbingan langsung , bisa juga dikatakan telah meneladani beliau.
Nabi SAW pernah bersabda, “Hendaklah kalian mengikuti sunnahku, dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku!!”
Beliau juga bersabda lebih spesifik, “Ikutilah jejak langkah dua orang sesudah wafatku, Abu Bakar dan Umar!!”
Beliau juga pernah bersabda, “Tidak seorang nabi pun, kecuali ia memiliki dua wazir (pembantu) di langit dan dua wazir di bumi. Adapun wazir saya di langit adalah Jibril dan Mikail, sedang wazir saya di bumi adalah Abu Bakar dan Umar.”
Dan masih banyak hadits dan riwayat yang menunjukkan keutamaan mereka berdua, yang tidak mungkin dituliskan secara lengkap di sini.
Tentu saja, sebagaimana disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi SAW, pena tidak akan mampu menuliskan bagaimana kebaikan dua orang sahabat tersebut secara lengkap dan menyeluruh. Sedikit tentang apa dan bagaimana dua orang sahabat tersebut, mungkin bisa dibaca pada alamat blog ini : www.perciksahabatnabi.blogspot.com.
Untuk meringkas bagaimana keutamaan Abu Bakar, Nabi SAW pernah bersabda, "Jika ditimbang keimanan Abu Bakar dengan keimanan seluruh umat, akan lebih berat keimanan Abu Bakar."
Beliau juga pernah menyatakan, bahwa keutamaan Abu Bakar itu bukan karena lebih banyaknya shalat, puasa dan ibadah-ibadah (lahiriah) lainnya, tetapi terlebih karena sesuatu yang di dalam hatinya, yakni keimanan dan keyakinannya. Hal ini senada dengan apa yang disabdakan beliau tersebut di atas.
Akan halnya Umar bin Khaththab, mayoritas dari kaum muslimin akan sangat mengenal keadilan dan kesederhanaannya ketika ia menjadi khulafaur kasyidin yang kedua. Ketika Nabi SAW masih hidup, Umar termasuk sangat kritis dan banyak bertanya tentang sikap dan keputusan Nabi SAW. Ia memang termasuk sahabat yang cerdas dan pemberani, mungkin hal itu yang menyebabkan sikapnya seperti itu kepada Nabi SAW. Tetapi ia mulai berubah ketika ia mendapat ‘teguran keras’ dari Abu Bakar atas sikapnya dalam Perjanjian Hudaibiyah. Abu Bakar berkata kepadanya, “Patuhlah engkau pada perintah dan larangan beliau sampai engkau meninggal dunia, Demi Allah, beliau berada di atas kebenaran."   

Note:ni5tk9sn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar